Thursday, 19 October 2017

SEBAB TERBANYAK PENYEBAB KEMATIAN

Ini bukan sihir dari jin/syetan tapi sebab jiwa/nafs yang jahat (Syar) lewat pandangan mata seseorang makanya disebut ‘Ain. Baik sebab pandangan mata orang yang kagum lebih lagi pandangan mata orang yang hasad/dengki pada seseorang seakan menjadi sihir walau tidak ada niatan menyihir

*KASUS Al ‘Ain SEBAB TERBANYAK PENYEBAB KEMATIAN*

عَنْ جَابِرٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللّٰهِ ﷺ قَالَ أَكْثَرُ مَنْ يَمُوْتُ مِنْ أُمَّتِيْ بَعْدَ قَضَاءِ اللّٰهِ وَقَدَرِهِ بِالْأَنْفُسِ يَعْنِيْ بِالْعَيْنِ

Dari sahabat Jabir radliyaLLaaahu ‘anhu ia berkata : Telah bersabda Rasulullah ﷺ : *Kebanyakan yang meninggal dari umatku setelah qadha dan qadar ALLaah adalah karena An-Nafs yaitu Al-‘Ain

(HR. Bukhari dlm At-Taarikh Al-Kabiir 4/360, Al-Hakim 3/46 no. , Al-Bazzaar dalam Kasyful-Istaar 3/403 no. 3052, Ad-Dailami 1/364 no. 1467, dan Ibnu Abi ‘Aashim 1/136 no. 311, Ath-Thayalisi ص 242 no. 1760, dihasankan oleh Al-Albani - Shahiihul-Jaami’ no. 1206).

Pernyataan Nabi ﷺ adalah wahyu. Akurasi kebenarannya tidak perlu diragukan.
Analisa sebab yang sudah pasti ini tentu sangat berguna untuk langkah Preventive - Promotive - Curative (Pencegahan, Penguatan dan Pengobatan).

Hampir semua gejolak jiwa bisa menjadi bahan bakar 'ain. Baik gejolak "positif maupun negatif".

Gejolak Positif seperti: Kagum, empati, angan-angan, gembira
Gejolak negatif seperti: Hasad, prasangka, marah, sedih, malu/minder, takut, angan-angan

Yang keduanya (positif/negatif) itu bisa berpotensi mencelakakan jika tidak disertai dengan dzikruLLaah atau niat karena ALLaah dan tidak dikawal dengan rambu-rambu syariah.

Jika tersalurkannya melalui pandangan mata maka itu disebut sebagai 'Ain. Jika tidak melalui media mata maka disebut Nafs (saja).

________

بسم اللّه الرحمٰن الرحيم

Mari kita semua baca perlindungan kpd ALLaah dari nafs syar kita dan mentazkiyyahnya...

_______
*DOA PERLINDUNGAN NAFS*

إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا

Innal hamda liLLaahi, nahmaduhuu wa nasta'iinuhuu wa nastaghfiruh. Wa na'uudzubiLLaahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyi-aati a'maalinaa

Segala puji bagi ALLaah, kami memujiNya, memohon pertolonganNya dan memohon ampunanNya. Dan kami berlindung atas kejahatan jiwa kami dan keburukan-keburukan amal kami.

اللَّهُمَّ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيكَهُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِي سُوءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ

ALLAAHUMMA FAATHIROS SAMAAWAATI WAL ARDHI, 'AALIMAL GHAIBI WASY SYAHAADAH, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, ROBBA KULLI SYAI-IN WA MALIIKAH, A'UUDZU BIKA MIN SYARRI NAFSII, WA MIN SYARRISY SYAITHAANI WA SYIRKIHI WA AN AQTARIFA 'ALAA NAFSII SUU-AN AU AJURROHU ILAA MUSLIM

Ya ALLaah, Pencipta langit dan bumi, Yang Maha mengetahui perkara yang ghaib, serta yang nampak, Robb segala sesuatu dan Pemiliknya, tidak ada Ilah yang berhak disembah melainkan Engkau, aku berlindung kepadaMu dari kejahatan nafs-ku, kejahatan syaitan dan sekutunya dan (aku berlindung) melakukan keburukan atas diriku atau (keburukan yang) aku antarkan kepada seorang muslim.

(HR. Tirmidzi: 3452)
* Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan gharib dari jalur ini.

________

ٱللّٰهُمَّ آتِ أَنْفُسَنَا تَقْوَاهَا، وَزَّكِّهَا فَأَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا.

ALLaahumma aati anfusanaa taqwaahaa, wa zakkihaa fa Anta khoiru man zakkaahaa, Anta waliyyuhaa wa mawlaahaa.

Ya ALLaah berikan kepada jiwa kami ketaqwaannya, bersihkanlah jiwa kami dan Engkaulah yang mampu membersihkan dengan sebaik-baiknya. Engkaulah pelindung jiwa dan Engkaulah penguasanya.

______

H. Riyadh Rosyadi

No comments:

Post a Comment