Thursday, 19 October 2017

Abu Nawas Pintu Akhirat

Abu Nawas Pintu Akhirat

      Tidak seperti biasa, hari itu Baginda tiba-tiba ingin menyamar menjadi rakyat biasa. Beliau ingin menyaksikan kehidupan di luar istana tanpa sepengetahuan siapa pun agar lebih leluasa bergerak.

Baginda mulai keluar istana dengan pakaian yang amat sederhana layaknya seperti rakyat jelata. Di sebuah perkampungan beliau melihat beberapa orang berkumpul. Setelah Baginda mendekat, ternyata seorang ulama sedang menyampaikan kuliah tentang alam barzah. Tiba-tiba ada seorang yang datang dan bergabung di situ, la bertanya kepada ulama itu.

"Kami menyaksikan orang kafir pada suatu waktu dan mengintip kuburnya, tetapi kami tiada mendengar mereka berteriak dan tidak pula melihat penyiksaan-penyiksaan yang katanya sedang dialaminya. Maka bagaimana cara membenarkan sesuatu yang tidak sesuai dengan yang dilihat mata?" Ulama itu berpikir sejenak kemudian ia berkata, "Untuk mengetahui yang demikian itu harus dengan panca indra yang lain.

Ingatkah kamu dengan orang yang sedang tidur? Dia kadangkala bermimpi dalam tidurnya digigit ular, diganggu dan sebagainya. la juga merasa sakit dan takut ketika itu bahkan memekik dan keringat bercucuran pada keningnya. la merasakan hal semacam itu seperti ketika tidak tidur. Sedangkan engkau yang duduk di dekatnya menyaksikan keadaannya seolah-olah tidak ada apa-apa. Padahal apa yang dilihat serta dialaminya adalah dikeliligi ular-ular. Maka jika masalah mimpi yang remeh saja sudah tidak mampu mata lahir melihatnya, mungkinkah engkau bisa melihat apa yang terjadi di alam barzah?"

Baginda Raja terkesan dengan penjelasan ulama itu. Baginda masih ikut mendengarkan kuliah itu. Kini ulama itu melanjutkan kuliahnya tentang alam akhirat. Dikatakan bahwa di surga tersedia hal-hal yang amat disukai nafsu, termasuk benda-benda. Salah satu benda-benda itu adalah mahkota yang amat luar biasa indahnya. Tak ada yang lebih indah dari barang-barang di surga karena barang-barang itu tercipta dari cahaya. Saking indahnya maka satu mahkota jauh lebih bagus dari dunia dan isinya. Baginda makin terkesan. Beliau pulang kembali ke istana.

Baginda sudah tidak sabar ingin menguji kemampuan Abu Nawas. Abu Nawas dipanggil: Setelah menghadap Bagiri "Aku menginginkan engkau sekarang juga berangkat ke surga kemudian bawakan aku sebuah mahkota surga yang katanya tercipta dari cahaya itu. Apakah engkau sanggup Abu Nawas?"

"Sanggup Paduka yang mulia." kata Abu Nawas langsung menyanggupi tugas yang mustahil dilaksanakan itu. "Tetapi Baginda harus menyanggupi pula satu sarat yang akan hamba ajukan." 

"Sebutkan syarat itu." kata Baginda Raja.

"Hamba mohon Baginda menyediakan pintunya agar hamba bisa memasukinya."

"Pintu apa?" tanya Baginda belum mengerti.

Pintu alam akhirat." jawab Abu Nawas.

"Apa itu?" tanya Baginda ingin tahu.

"Kiamat, wahai Paduka yang mulia. Masing-masing alam mempunyai pintu. Pintu alam dunia adalah liang peranakan ibu. Pintu alam barzah adalah kematian. Dan pintu alam akhirat adalah kiamat. Surga berada di alam akhirat. Bila Baginda masih tetap menghendaki hamba mengambilkan sebuah mahkota di surga, maka dunia harus kiamat terlebih dahulu."

Mendengar penjelasan Abu Nawas Baginda Raja terdiam.

Di sela-sela kebingungan Baginda Raja Harun Al Rasyid, Abu Nawas bertanya lagi, "Masihkah Baginda menginginkan mahkota dari surga?"

Baginda Raja tidak menjawab. Beliau diam seribu bahasa, Sejenak kemudian Abu Nawas mohon diri karena Abu Nawas sudah tahu jawabnya.

Tanda datangnya Dajjal kita dekat

*Tanda datangnya Dajjal kita dekat*

Salah satu fenomena alam yang menandai kemunculan Dajjal adalah menyusutnya Danau Tiberias.  Secara geografis wilayahnya terletak di Palestina dan Suriah, namun saat ini sudah dikuasai oleh Israel. Sungai yang disebut juga dengan sungai Galilee ini kini digunakan oleh penduduk Israel untuk pertanian, perkebunan, air minum dan sanitasi.

Ironisnya, sungai ini debitnya sekarang kian menyusut. Hal ini disebabkan karena rendahnya curah hujan di wilayah tersebut, serta populasi warga Israel yang justru mengalami peningkatan. Hal ini tentu bukan menjadi bencana bagi warga Israel saja. Namun juga umat Islam, pasalnya dengan keringnya Danau Tiberias, menjadi tanda bahwa sosok yang tidak diinginkan akan segera muncul. Ya Dajjal laknatullah...

Hadist Riwayat Imam Muslim dari Fatimah binti Qais bahwa beliau radhiallahu 'anhu berkata bahwa seorang yang bernama Tamim ad-Dari mendatangi Nabi menceritakan tentang pertemuannya dengan Dajjal. Tamim berlayar selama 30 hari dan terdampar di sebuah pulau di arah timur matahari. Di Pulau tersebut Tamim bertemu dengan sosok yang bernama Dajjal dan mempertanyakan perihal danau Tiberias.

“Beritakan kepadaku tentang danau Tiberias!’ Kami pun berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, Apakah di sana ada airnya?’ Kami menjawab, ‘Danau itu banyak airnya, ‘Dia berkata, ‘Ketahuilah airnya tak lama lagi akan habis.” (Hadist Riwayat Imam Muslim)

*Doa Ruqyah Surat Al Kahfi senjata perlindungan menghadapi dajjal*

Dari Abu Darda’, ia berkata bahwa Nabi ﷺ  bersabda,

مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ

“Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari (fitnah) Dajjal”
(HR. Muslim no. 809).

Dari An Nawas bin Sam’an, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ  bersabda,

فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُورَةِ الْكَهْفِ

“Barangsiapa di antara kalian mendapati zamannya Dajjal, bacalah awal-awal surat Al Kahfi”
(HR. Muslim no. 2937).

Dari Abu Darda’, ia berkata bahwa Nabi ﷺ bersabda,

مَنْ قَرَأَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ آخِرِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ . قَالَ حَجَّاجٌ: مَنْ قَرَأَ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ سُورَةِ الكَهْفِ

“Barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal.” Hajjaj berkata, “Barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al Kahfi”
(HR. Ahmad 6: 446. Syaikh Syu’aib Al Arnauth)

*AKTIFASI JIN DALAM TUBUH MANUSIA SAAT DAJJAL DATANG*
Mungkin anda pernah bertanya mengapa ada orang yang hali maksiat, ga pernah ibadah, ahli perdukunan dll tidak terkena gangguan jin atau kesurupan padahal merekalah yang sebenarnya layak/pantas Jin/syetan masuk k dalam tubuhnya.

Target syetan bis masuk dalam tubuh manusia, menempati jiwa manusia tidak selalutujuannya jangka pendek mengganggu manusia sakit, pusing dll, dengan hasil  instan yang diharapkan didapatkan tapi kadang punya punya misi jangka menengah dan jangka panjang.

Jadi Jin yang masuk ke dalam tubuh menempati jiwa yang kosong terkadang tdk langsung aktif menyakiti manusia terkadang malah membantu, menguatkan fungsi jiwa seseorang sehingga seseorang punya kelebihan, kekuatan, kesaktian dsb. Atau hanya diam saja dalam tubuh manusia namun ada waktunya dia akan terkatifasi seprti agen rahasia pada saatnya dia kembali muncul untuk meneruskan misinya menjerumuskan umat manusia.

*Kapan itu aktifasinya?*
Jangka menengah saat manusia sudah mendekati kematian maka jin yg dalam tubuh akan membuat seseorang sering sakit-sakitan, sulit meninggal shg dia putus asa, dibisiki dg berbgai bisikan yang melenakan hingga manusia sulit mengucapkan kalimat toyyibah hingga akhirnya Su’ul Khotimah.

Jangka panjangnya saat Dajjal muncul maka jin yang ada dalam tubuh manusia, baik jin kasab atau nasab (turunan nenek moyang), atau jiwa-jiwa yang sudah rusak dan kotor akan teraktifasi dan mendorong manusia yang ditempatinya datang untuk menjadi pengikut Dajjal seperti orang terhipnotis/ terguna-guna oleh dajjal karna inilah pertempuran terakhir manusia, antara kebenaran dan kebatilan. Wallohu’alam

4 Manfaat Menghafal Al-Qur’an yang Jarang Diketahui Selain Penghafalnya

🌼 *4 Manfaat Menghafal Al-Qur’an yang Jarang Diketahui Selain Penghafalnya* 🌷

Para Penghafal Al-Qur’an yang tekun membaca Al-Qur’an melalui hafalannya disertai tadabbur terhadap ayat yang dibaca apalagi dilakukan dalam shalat, terlebih shalat malam, mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Merupakan Olah Raga Otak
Otak menjadi hangat, karena sel-sel memori otak terus menyimpan ayat-ayat yang akan dibaca secara massif, gerak cepat. Jika hal ini dikerjakan terus-menerus, maka otak akan semakin kuat. Statement sebagian ulama yang mengatakan bahwa penghafal Al Qur’an tidak akan pikun, haq benar karena demikian.

2. Senam Lidah
Seorang penghafal Al-Qur’an yang terus menerus membaca Al Qur’an secara tartil, menjadikan lidahnya bergerak kesana kemari dengan lincah dan simultan. Hal ini akan membantu urat saraf, sehingga semakin kuat. Pada saat ini ada terapi goyang lidah yaitu dengan menjulurkan lidah ke depan beberapa kali, lalu ke kanan dan kekiri beberapa kali. Hal itu utk menguatkan urat saraf.

3. Ketenangan Hati
Membaca Al Qur’an dengan tadabbur bisa menenangkan hati. Hal itu sesuai dengan Ayat Al Qur’an dan hadist-hadits Nabi.

4. Disenangi oleh Allah Subhanahu Wata’ala
Allah sangat senang dengan orang-orang yang selalu tekun membaca Al Qur’an. Jika Allah sudah senang, maka Allah Yang Maha Pemurah, akan memberikan penghargaan yang sangat banyak, sangat agung, mulia dan berharga.

Sumber:
DR. KH. Ahsin Sakho Muhammad, MA, Al-Hafizh
Ketua Dewan Penasehat Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional

🌷 *Mengapa Membaca Al-Qur'an itu Penting ?* 🌼

Karena menurut survey yang dilakukan oleh dr. Al-Qodhi di Klinik Besar Florida, Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan ayat suci  Al-Qur'an baik bagi  yg mengerti bahasa Arab atau tidak, ternyata memberikan perubahan fisiologis yang sangat besar. Termasuk salah satunya menangkal berbagai macam penyakit.

Hal ini dikuatkan lagi oleh penemuan Abdullah Salim  yang dipublikasikan Universitas Boston.

Lalu, mengapa di dalam Islam, ketika kita mengaji disarankan untuk bersuara? Minimal untuk diri sendiri alias terdengar oleh telinga kita. 👂👂

Berikut penjelasan logisnya :

✅ Setiap sel di dalam tubuh kita bergetar di dalam sebuah sistem yang seksama, dan perubahan sekecil apapun dalam getaran ini  akan menimbulkan potensi penyakit di berbagai bagian tubuh...

Nah... Sel-sel yang rusak ini harus digetarkan kembali untuk mengembalikan keseimbangannya.

Hal tersebut artinya harus dengan suara. Maka munculah TERAPI SUARA yang ditemukan oleh dr. Alfred Tomatis, seorang dokter di Perancis.

Sementara dr. Al-Qodhi menemukan, bahwa
MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN BERSUARA,  Memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap sel-sel otak untuk mengembalikan keseimbangannya.

✅ Penelitian berikutnya membuktikan Sel Kanker dapat hancur dengan menggunakan FREKUENSI SUARA  saja.

Dan kembali terbukti bahwa, Membaca Al-Qur'an memiliki dampak hebat dalam proses penyembuhan penyakit sekaliber kanker.

✅ Virus dan kuman berhenti bergetar saat dibacakan ayat suci Al-Qur'an, dan disaat yang sama , sel-sel sehat menjadi aktif. Mengembalikan keseimbangan program yang terganggu tadi.
Silahkan dilihat QS. Al-Isro' ayat 82

Dan yang lebih menguatkan supaya diri ini semakin rajin dan giat membaca Al-Qur'an adalah karena menurut survei :

SUARA YANG PALING MEMILIKI PENGARUH KUAT TERHADAP SEL-SEL TUBUH, ADALAH SUARA SI PEMILIK TUBUH ITU SENDIRI.
Lihat QS. 7 ayat 55 dan QS. 17 ayat 10.

Mengapa Sholat berjama'ah lebih di anjurkan?.
Karena ada bacaan surat yg dilantunkan dengan keras, sehingga terdengar oleh telinga, dan ini bisa mengembalikan sistem yang seharian rusak.

Mengapa dalam Islam mendengarkan lagu hingar bingar tidak dianjurkan?
Karena survei membuktikan, bahwa getaran suara hingar bingar MEMBUAT TUBUH TIDAK SEIMBANG.

Maka kesimpulannya adalah :

1. Bacalah Al-Qur'an di pagi hari bada sholat subuh dan malam hari bada isya/ sebelum tidur untuk mengembalikan sistem tubuh kembali normal..walau hanya 1 halaman.

2. Kurangi mendengarkan musik hingar bingar, ganti saja dengan murotal yang jelas-jelas memberikan efek menyembuhkan.
Siapa tau kita punya potensi terkena kanker, tapi karena rajin mendengarkan murotal Quran, penyakit tersebut bisa hancur sebelum terdeteksi. 👍

3. Perbaiki baca Al-Qur'an (baca dengan tartil, penuhi Hukum Tajwid), karena efek suara kita sendirilah yang paling dasyat dalam penyembuhan.

Niatkan juga untuk me-ruqyah diri sendiri, agar optimal proses tazkiyyahnya.

BarakAllahu lakum..

AL-QUR'AN DAN REALITAS KEHIDUPAN

*AL-QUR'AN DAN REALITAS KEHIDUPAN*

Janganlah bersedih..!!
Jalani hidup dengan CINTA..!!

Semoga kita kian semangat dalam menjalani setiap episode KEHIDUPAN yang dianugerahkan Allah SWT kepada kita dengan segenap CINTA dan KEIKHLASAN.

*KENAPA AKU DIUJI...?*
• QS : Al-'Ankabuut ayat 2-3 :
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:"Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta".

*KENAPA AKU TIDAK MENDAPATKAN APA YANG AKU IDAM-IDAMKAN...?*
• QS : Al-Baaqarah ayat 216 :
''Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui''.

*KENAPA UJIAN SEBERAT INI...?*
• QS : Al-Baaqarah ayat 286:
''Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya''.

*RASA FRUSTASI...?*
• QS : Al-'Imraan ayat 139:
''Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman''.

*BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA...?*
• QS : Al-'Imraan ayat 200 :
''Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung''.

*BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA...?*
• QS : Al-Baaqarah ayat 45 :
''Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',''

*APA YANG AKU DAPAT DARI SEMUA INI..?*
• QS : At-Taubah ayat 111 :
''Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka''.

*KEPADA SIAPA AKU BERHARAP...?*
• QS : At-Taubah ayat 129 :
''Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal''

*AKU TAK DAPAT BERTAHAN LAGI...!!!*
• QS : Yusuf ayat 87 :
''dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir''.
''Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu''. (QS : An-Nisaa' ayat 86)

MARI KITA selalu BERBENAH dan terus BERBENAH untuk memepersembahkan yang terbaik dalam HIDUP INI...

Dengan torehan kemuliaan dan semangat pantang menyerah, dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun...

Selama Allah SWT menjadi tujuan utama kita, Insya Allah kita akan menjadi hamba yang Dia cintai dan meraih kata BAHAGIA sebagaimana doa yang sering terlantun "untuk kebahagiaan DUNIA dan AKHIRAT.."

20 SISI POSITIF TA'ADDUD AZZAUJAAT ( Poligami ) PADA AKHWAT AKTIVIS DAKWAH

*20 SISI POSITIF TA'ADDUD AZZAUJAAT ( Poligami ) PADA AKHWAT AKTIVIS DAKWAH*

OLEH UMMU FARIDA..

1. Fokus dg aktifitas dakwah kita, ada saat berduaan dengannya, ada saat melayani umat sepenuh jiwa, tidak hawatir dengan suami saat kita meninggalkannya.

2.Tenang saat dia pergi, jika tidak di istri ini, dia sedang di istri sana, dimana keperluan makan dan perhatian kesehatannya terpenuhi.

3. Suami lebih cerdas, karena tukar fikiran dg pasangan sah dan syar'i, tidak curhat kpd sembarang perempuan lain, setiap istri membuat kaya pemikirannya.

4. Pelayanan kepada suami lebih optimal, karena sifat istri yg dipoligami senantiasa   diantara dua hal, cemburu dan rindu, ini akan memotivasi para istri untuk senantiasa berlomba mencuri perhatian suami.

5. Kangen terus bawaannya, "Ada dimana ya mujahid shalih?." "Lekas pulang aku rindu, i love u."

6. Marah ga bisa lama, sebab kalau marahnya lama ini akan buat dia pergi ke istri yg lain, dan kita tak ingin itu terjadi. Ini uniknya poligami, meredam marah istri daripada yg tidak poligami, marah bisa berhari2 karena merasa tidak ada pesaing, saat suami malah curhat ke perempuan lain, nangisnya bukan main. Tidak enak cin.

7. Saat dia pergi, kita untuk umat. Saat dia ada, kita hanya untuknya.

Potensi kita terlejitkan kepada umat, tanpa merasa bersalah karena saat sibuk, suami ada yang bantu mengurusi, apalagi jika dia sedang kurang sehat, bisa "giliran piket merawat" dihandle oleh pasangan syar'i nya, bukan pembantu atau perawat yg orang lain karena itu bahaya.

8. Tidak hawatir dia sudah makan atau belum, pergi dengan siapa, sedang dengan siapa, karena suami tipe ini pengawasnya menjadi banyak. (Istri 1, 2, 3, 4, saudara dan keluarga besar dan anak2 mereka) komplit otomatis terawasi di luar sana.

9. Hilang gelisah, karena beberapa madu siap merawat dan menjaga makannya. Menikah lagi masih lebih syar'i daripada diselingkuhi.

10.Ada semacam ingin bersaing positif antar istri untuk memenangkan hatinya, jika ga ada saingan, mau kucel, mau bau, mau bicara kasar pun tidak ada rasa ingin perbaiki diri, tapi jika ada saingan, cerita berbeda lagi.

11. Jika pergi2, pulang ke rumah pakaiannya sudah bersih, karena saling bekerja sama merawatnya,mencucikannya.

12. Suami lebih sehat jiwa raga, tidak bete kala istri haid berlama-lama, bahkan tambah kangen.

13. Dibanggakan Nabi dengan jumlah umat terbanyak.

14. Kita tidak mampu memiliki anak lebih dari sepuluh, tiga - lima saja repot, maka bekerja sama membuat bangga Nabi di akherat adalah sebuah sunnah yang baik.

15. Hilangkan prasangka buruk terhadap ta'addud sebab ini syariat para Nabi dan semua raja sejak dahulu.

16. Dulu Nabi Sulaiman as konon istrinya sampai 100, Rasulullah SAW menyelamatkan wanita terbatas hanya empat, syariat baru ini harus disyukuri. Dikurangi 96 orang istri.

17. Kaidah ideal, satu laki2 salih beriman, ekonominya mapan, tidak baperan,lembut dan mengalah pada wanita, leadership nya unggul, adil, tg. jawab, fokus keumatan, ini benih bagus, layak memiliki 12-20 an anak. Terserah dari berapa istri.

18. Jika tak mampu, jangan coba2 PHP pada akhwat yang hendak dipoligami, didoakan oleh org terzalimi, bisa kelar urusan cintamu.

19.Muru'ah suami lebih terjaga, dia tidak jelalatan dg perempuan lain, karena memiliki dua hingga empat bidadari dunia, dan itu sudah cukup membahagiakannya.

20. Lelaki memang dicipta memiliki jatah empat quota, sudah dari sananya, suka dengan kaum hawa, jika menghalang2i syariat ini pertanda tidak ridha dg ketetapan Allah daripadanya.

*Jika ingin menjadi muwahhid, bersabarlah dg satu wanita saja dan bahagiakan dia dengan tidak usah iri dg lelaki yang sukses memliki banyak istri...

Kisah Tabi'in

✔🌏"Kisah Tabi'in"🌏✔                                                                   Di Yaman, tinggalah seorang pemuda bernama Uwais Al Qarni yang berpenyakit sopak, tubuhnya belang-belang. Walaupun cacat, ia adalah pemuda yang soleh dan sangat berbakti kepadanya Ibunya. Ibunya adalah seorang wanita tua yang lumpuh. Uwais senantiasa merawat dan memenuhi semua permintaan Ibunya. Hanya satu permintaan yang sulit ia kabulkan.

"Anakku, mungkin Ibu tak lama lagi akan bersama dengan kamu, ikhtiarkan agar Ibu dapat mengerjakan haji," pinta Ibunya. Uwais tercenung, perjalanan ke Mekkah sangatlah jauh melewati padang pasir tandus yang panas. Orang-orang biasanya menggunakan unta dan membawa banyak perbekalan. Namun Uwais sangat miskin dan tak memiliki kendaraan.

Uwais terus berpikir mencari jalan keluar. Kemudian, dibelilah seeokar anak lembu, Kira-kira untuk apa anak lembu itu? Tidak mungkinkan pergi Haji naik lembu. Olala, ternyata Uwais membuatkan kandang di puncak bukit. Setiap pagi beliau bolak balik menggendong anak lembu itu naik turun bukit. "Uwais gila.. Uwais gila..." kata orang-orang. Yah, kelakuan Uwais memang sungguh aneh.

Tak pernah ada hari yang terlewatkan ia menggendong lembu naik turun bukit. Makin hari anak lembu itu makin besar, dan makin besar tenaga yang diperlukan Uwais. Tetapi karena latihan tiap hari, anak lembu yang membesar itu tak terasa lagi.

Setelah 8 bulan berlalu, sampailah musim Haji. Lembu Uwais telah mencapai 100 kg, begitu juga dengan otot Uwais yang makin membesar. Ia menjadi kuat mengangkat barang. Tahulah sekarang orang-orang apa maksud Uwais menggendong lembu setiap hari. Ternyata ia latihan untuk menggendong Ibunya.

Uwais menggendong ibunya berjalan kaki dari Yaman ke Mekkah! Subhanallah, alangkah besar cinta Uwais pada ibunya. Ia rela menempuh perjalanan jauh dan sulit, demi memenuhi keinginan ibunya.

Uwais berjalan tegap menggendong ibunya tawaf di Ka'bah. Ibunya terharu dan bercucuran air mata telah melihat Baitullah. Di hadapan Ka'bah, ibu dan anak itu berdoa. "Ya Allah, ampuni semua dosa ibu," kata Uwais. "Bagaimana dengan dosamu?" tanya ibunya heran. Uwais menjawab, "Dengan terampunnya dosa Ibu, maka Ibu akan masuk surga. Cukuplah ridho dari Ibu yang akan membawa aku ke surga."

Subhanallah, itulah keinganan Uwais yang tulus dan penuh cinta. Allah SWT pun memberikan karunianya, Uwais seketika itu juga disembuhkan dari penyakit sopaknya. Hanya tertinggal bulatan putih ditengkuknya. Tahukah kalian apa hikmah dari bulatan disisakan di tengkuk? itulah tanda untuk Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib, dua sahabat utama Rasulullah SAW untuk mengenali Uwais.

Beliau berdua sengaja mencari Uwais di sekitar Ka'bah karena Rasullah SAW berpesan "Di zaman kamu nanti akan lahir seorang manusia yang doanya sangat makbul. Kamu berdua pergilah cari dia. Dia akan datang dari arah Yaman, dia dibesarkan di Yaman. Dia akan muncul di zaman kamu, carilah dia. Kalau berjumpa dengan dia minta tolong dia berdua untuk kamu berdua."

"Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kamu, durhaka pada ibu dan menolak kewajiban, dan meminta yang bukan haknya, dan membunuh anak hidup-hidup, dan Allah, membenci padamu banyak bicara, dan banyak bertanya demikian pula memboroskan harta (menghamburkan kekayaan)." (HR. Bukhari dan Muslim)

CERITA KEHIDUPAN UWAIS AL QORNI

Pemuda bernama Uwais Al-Qarni. Ia tinggal dinegeri Yaman. Uwais adalah seorang yang terkenal fakir, hidupnya sangat miskin. Uwais Al-Qarni adalah seorang anak yatim. Bapaknya sudah lama meninggal dunia. Ia hidup bersama ibunya yang telah tua lagi lumpuh. Bahkan, mata ibunya telah buta. Kecuali ibunya, Uwais tidak lagi mempunyai sanak family sama sekali.

Dalam kehidupannya sehari-hari, Uwais Al-Qarni bekerja mencari nafkah dengan menggembalakan domba-domba orang pada waktu siang hari. Upah yang diterimanya cukup buat nafkahnya dengan ibunya. Bila ada kelebihan, terkadang ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti dia dan ibunya. Demikianlah pekerjaan Uwais Al-Qarni setiap hari.

Uwais Al-Qarni terkenal sebagai seorang anak yang taat kepada ibunya dan juga taat beribadah. Uwais Al-Qarni seringkali melakukan puasa. Bila malam tiba, dia selalu berdoa, memohon petunjuk kepada Allah. Alangkah sedihnya hati Uwais Al-Qarni setiap melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka telah bertemu dengan Nabi Muhammad, sedang ia sendiri belum pernah berjumpa dengan Rasulullah. Berita tentang Perang Uhud yang menyebabkan Nabi Muhammad mendapat cedera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya, telah juga didengar oleh Uwais Al-Qarni. Segera Uwais mengetok giginya dengan batu hingga patah. Hal ini dilakukannya sebagai ungkapan rasa cintanya kepada Nabi Muhammmad saw, sekalipun ia belum pernah bertemu dengan beliau. Hari demi hari berlalu, dan kerinduan Uwais untuk menemui Nabi saw semakin dalam. Hatinya selalu bertanya-tanya, kapankah ia dapat bertemu Nabi Muhammad saw dan memandang wajah beliau dari dekat? Ia rindu mendengar suara Nabi saw, kerinduan karena iman.

Tapi bukankah ia mempunyai seorang ibu yang telah tua renta dan buta, lagi pula lumpuh? Bagaimana mungkin ia tega meninggalkannya dalam keadaan yang demikian? Hatinya selalu gelisah. Siang dan malam pikirannya diliputi perasaan rindu memandang wajah nabi Muhammad saw.

Akhirnya, kerinduan kepada Nabi saw yang selama ini dipendamnya tak dapat ditahannya lagi. Pada suatu hari ia datang mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinyadan mohon ijin kepada ibunya agar ia diperkenankan pergi menemui Rasulullah di Madinah. Ibu Uwais Al-Qarni walaupun telah uzur, merasa terharu dengan ketika mendengar permohonan anaknya. Ia memaklumi perasaan Uwais Al-Qarni seraya berkata, “pergilah wahai Uwais, anakku! Temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa dengan Nabi, segeralah engkau kembali pulang.”

Betapa gembiranya hati Uwais Al-Qarni mendengar ucapan ibunya itu. Segera ia berkemas untuk berangkat. Namun, ia tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkannya, serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi. Sesudah berpamitan sembari mencium ibunya, berangkatlah Uwais Al-Qarni menuju Madinah.

Uwais Ai-Qarni Pergi ke Madinah

Setelah menempuh perjalanan jauh, akhirnya Uwais Al-Qarni sampai juga dikota madinah. Segera ia mencari rumah nabi Muhammad saw. Setelah ia menemukan rumah Nabi, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam, keluarlah seseorang seraya membalas salamnya. Segera saja Uwais Al-Qarni menanyakan Nabi saw yang ingin dijumpainya. Namun ternyata Nabi tidak berada dirumahnya, beliau sedang berada di medan pertempuran. Uwais Al-Qarni hanya dapat bertemu dengan Siti Aisyah ra, istri Nabi saw. Betapa kecewanya hati Uwais. Dari jauh ia datang untuk berjumpa langsung dengan Nabi saw, tetapi Nabi saw tidak dapat dijumpainya.

Dalam hati Uwais Al-Qarni bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi saw dari medan perang. Tapi kapankah Nabi pulang? Sedangkan masih terngiang di telinganya pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman, “engkau harus lekas pulang”.

Akhirnya, karena ketaatannya kepada ibunya, pesan ibunya mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi saw. Karena hal itu tidak mungkin, Uwais Al-Qarni dengan terpaksa pamit kepada Siti Aisyah ra untuk segera pulang kembali ke Yaman, dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi saw. Setelah itu, Uwais Al-Qarni pun segera berangkat mengayunkan langkahnya dengan perasaan amat haru.

Peperangan telah usai dan Nabi saw pulang menuju Madinah. Sesampainya di rumah, Nabi saw menanyakan kepada Siti Aisyah ra tentang orang yang mencarinya. Nabi mengatakan bahwa Uwais Al-Qarni anak yang taat kepada ibunya, adalah penghuni langit. Mendengar perkataan Nabi saw, Siti Aisyah ra dan para sahabat tertegun. Menurut keterangan Siti Aisyah ra, memang benar ada yang mencari Nabi saw dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama. Nabi Muhammad saw melanjutkan keterangannya tentang Uwais Al-Qarni, penghuni langit itu, kepada para sahabatnya., “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia, perhatikanlah ia mempunyai tanda putih ditengah talapak tangannya.”

Sesudah itu Nabi saw memandang kepada Ali ra dan Umar ra seraya berkata, “suatu ketika apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.”

Waktu terus berganti, dan Nabi saw kemudian wafat. Kekhalifahan Abu Bakar pun telah digantikan pula oleh Umar bin Khatab. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda Nabi saw tentang Uwais Al-Qarni, penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kembali sabda Nabi saw itu kepada sahabat Ali bin Abi Thalib ra. Sejak saat itu setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, Khalifah Umar ra dan Ali ra selalu menanyakan tentang Uwais Al Qarni, si fakir yang tak punya apa-apa itu, yang kerjanya hanya menggembalakan domba dan unta setiap hari? Mengapa khalifah Umar ra dan sahabat Nabi, Ali ra, selalu menanyakan dia?

Rombongan kalifah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka. Suatu ketika, Uwais Al-Qarni turut bersama mereka. Rombongan kalifah itu pun tiba di kota Madinah. Melihat ada rombongan kalifah yang baru datang dari Yaman, segera khalifah Umar ra dan Ali ra mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais Al-Qarni turut bersama mereka. Rombongan kafilah itu mengatakan bahwa Uwais Al-Qarni ada bersama mereka, dia sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, khalifah Umar ra dan Ali ra segera pergi menjumpai Uwais Al-Qarni.

Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, khalifah Umar ra dan Ali ra memberi salam. Tapi rupanya Uwais sedang shalat. Setelah mengakhiri shalatnya dengan salam, Uwais menjawab salam khalifah Umar ra dan Ali ra sambil mendekati kedua sahabat Nabi saw ini dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar ra dengan segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada di telapak tangan Uwais, seperti yang pernah dikatakan oleh Nabi saw. Memang benar! Tampaklah tanda putih di telapak tangan Uwais Al-Qarni.

Wajah Uwais Al-Qarni tampak bercahaya. Benarlah seperti sabda Nabi saw bahwa dia itu adalah penghuni langit. Khalifah Umar ra dan Ali ra menanyakan namanya, dan dijawab, “Abdullah.” Mendengar jawaban Uwais, mereka tertawa dan mengatakan, “Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya?” Uwais kemudian berkata, “Nama saya Uwais Al-Qarni”.

Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais Al-Qarni telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali ra memohon agar Uwais membacakan do'a dan istighfar untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada Khalifah, “saya lah yang harus meminta do'a pada kalian.”

Mendengar perkataan Uwais, khalifah berkata, “Kami datang kesini untuk mohon doa dan istighfar dari anda.” Seperti yang dikatakan Rasulullah sebelum wafatnya. Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais Al-Qarni akhirnya mengangkat tangan, berdoa dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar ra berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais untuk jaminan hidupnya. Segera saja Uwais menampik dengan berkata, “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi.”

Fenomena Ketika Uwais Al-Qarni Wafat

Beberapa tahun kemudian, Uwais Al-Qarni berpulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan, tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana pun sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya. Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburannya, disana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya.

Meninggalnya Uwais Al-Qarni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak kenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais Al-Qarni adalah seorang fakir yang tidak dihiraukan orang. Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, disitu selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu.

Penduduk kota Yaman tercengang. Mereka saling bertanya-tanya, “siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais Al-Qarni? bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir, yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya sehari-hari hanyalah sebagai penggembala domba dan unta? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang diturunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamanmu.”

Berita meninggalnya Uwais Al-Qarni dan keanehan-keanehan yang terjadi ketika wafatnya telah tersebar ke mana-mana. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya, siapa sebenarnya Uwais Al-Qarni. Selama ini tidak ada orang yang mengetahui siapa sebenarnya Uwais Al-Qarni disebabkan permintaan Uwais Al-Qarni sendiri kepada Khalifah Umar ra dan Ali ra, agar merahasiakan tentang dia. Barulah di hari wafatnya mereka mendengar sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi saw, bahwa Uwais Al-Qarni adalah penghuni langit.

Sumber: "Cerita ini diambil dari buku '20 Kisah Sahabat dan Thabiin' terbitan Qibla karangan Ummuthoriq el khanzo."
Subhanallah

IKHTIAR Pembebas, Pembersih dan Pengembali Nafs

*IKHTIAR Pembebas, Pembersih dan Pengembali Nafs*

Silakan dibaca dengan sungguh-sungguh memohon kepada ALLaah swt berkenan membebaskan, membersihkan dan mengembalikan jiwa-jiwa (sukma-sukma).

Jika sempat dahului dengan shalat sunnah dua rakaat memohon pertolongan ALLaah swt.
(وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ)
_______
Baca beberapa kali,
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
A'uudzubiLLaahi minasy syaithaanir rajiim
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا
Inaa fatahnaalaka fat-ham mubiinaa
Sesungguhnya Kami telah kemenangan/pembukaan/pembebasan kepadamu kemenangan/pembukaan/pembebasan yang nyata.  [QS. Al-Fath (48): 1]

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
A'uudzubiLLaahi minasy syaithaanir rajiim
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ
Idzaa jaaa-a nashruLLaahi wal fath
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan/pembebasan. [QS. An-Nasr (110): 1]
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
A'uudzubiLLaahi minasy syaithaanir rajiim

رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِينَ
Robbanaaftah baynanaa bayna qouminaa bil haqqi wa Anta khoirul faatihiin
Ya Robb kami, berilah keputusan/kemenangan/pembebasan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan/pembebasan yang sebaik-baiknya. [QS. Al- A'Raf (7): 89]
______
Yaa ALLaah swt berilah jalan keluar yang baik bagi jiwa-jiwa (sukma-sukma) ku dan jalan masuk yang baik baginya dan jadikan utknya kekuatan yang menolong dari sisiMu yaa ALLaah.
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
A'uudzubiLLaahi minasy syaithaanir rajiim

وَقُلْ رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا
waqur Robbi adkhilniy mudkhola shidqin wa-akhrijniy mukhroja shidqin waj'al liy mil-ladunKa sulthoonan nashiiroo
Dan katakanlah: "Ya Robb-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.
وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۚ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا
waqul jaaa-al haqqu wazahaqol baathil, innal baathila kaana zahuuqoo
Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. [QS. Al-Isra' (17): 80-81]

ٱللّٰهُمَّ آتِ أَنْفُسَنَا تَقْوَاهَا، وَزَّكِّهَا فَأَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا.
ALLaahumma aati anfusanaa taqwaahaa, wa zakkihaa fa Anta khoiru man zakkaahaa, Anta waliyyuhaa wa mawlaahaa.
Ya ALLaah berikan kepada jiwa kami ketaqwaannya, bersihkanlah jiwa kami dan Engkaulah yang mampu membersihkan dengan sebaik-baiknya. Engkaulah pelindung jiwa dan Engkaulah pemiliknya.
رَبَّنَا أَرْسِلْ إِلَيْنَا أَنْفُسَنَا وَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهٖ عِبَادَكَ ٱلصَّالِحِيْنَ...
Robbanaa arsil ilainaa anfusanaa wahfazh-haa bimaa tahfazhu bihii 'ibaadaKash shoolihiin..
Ya ALLaah, kirimkanlah kembali kepada kami jiwa-jiwa kami itu dan jagalah dia (jiwa-jiwa itu) sebagaimana Engkau menjaga hamba-hambaMu yang shalih.
"Yaa ALLaah, kembalikanlah jiwa-jiwa kami yang terlepas".
"Wahai jiwa, wahai para sukma, kembalilah ke tempatnya"
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
A'uudzubiLLaahi minasy syaithaanir rajiim

أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Aynamaa takuunuu ya`ti bikumuLLaahu jamii'aa, innaLLaaha 'alaa kulli syai-in qodiir
Di mana saja kalian berada pasti ALLaah akan mengumpulkan kalian semua. Sesungguhnya ALLaah Maha Kuasa atas segala sesuatu. [QS. Al-Baqoroh (2): 148]
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ ، وَنََعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ والْبُخْلِ ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ.
(رواه أبو داود)
ALLoohumma innaa na'uudzubika minal hammi wal hazani wa na'uudzubika minal 'ajzi walkasali wa na'uudzubika minal jubni wal bukhli wa na'uudzu bika min gholabatid daiyni waqohrir rijaali
“Ya ALLaah kami berlindung kepada-Mu dari kegelisahan dan kesusahan, dan kami berlindung pada-Mu dari kelemahan dan sifat malas, dan kami berlindung kepada-Mu dari sifat kikir dan pengecut, dan aku berlindung pada-Mu dari hutang yang tak mampu ditanggung serta kesewenangan orang.”
.
ُ اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبْ الْبَاسَ اشْفِِ وَأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
ALLaahumma Robban naasi adzhibil ba`sa isyfih wa antas syaafi laa syifaa-a illa syifaa-uka syifaa-an laa yughaadiru saqomaa
Ya ALLaah Rabb manusia, dzat yang menghilangkan rasa sakit, sembuhkanlah sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan dari kesembuhan-Mu, yaitu kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit lainnya.
________
H. Riyadh Rosyadi