Wednesday, 26 April 2017

Makalah Manajemen Keuangan



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
      Oleh karena banyaknya faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan, maka manajer keuangan harus mampu untuk mengidentifkasi factor apa saja yang dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan, sehingga tujuan perusahaan tidak memeleset. Manajer keuangan juga harus mampu beradaptasi dan menyesuaikan dengan kondisi lingkungan eksternal agar keputusan tentang investasi, pendanaan, dan manajemen aktiva dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Manajer keuangan juga harus mampu mengelola kas secara tepat sehingga tidak terjadi uang kas menganggur (idle cash atau over kas). Pengelolaan kas penting baik dalam hal penerimaan maupun pengeluaran kas. Selanjutnya, seorang manajer keuangan juga dituntut untuk mampu mengelola piutang, sehingga orediksi pendapatan yang harus diterima dapat diterima tepat waktu. Ketidaktepatan dalam penagihan piutang akan berakibat kurang baik bagi likuiditas perusahaan. Demikian pula dengan pengelolaan sediaan, perlu dikelola secara baik sehingga tidak terjadi kekurangan bahan pada saat dibutuhkan.
      Manajer keuangan memiliki tugas utama untuk berusaha mencari dana yang dibutuhkan serta mengelola dana yang sudah dieroleh tersebut secara efisien dan efektif. Dana yang diperoleh dialokasikan dalam berbagai bentuk investasi yang telah disusun sesuain rencana. Investasi dapat dilakukan dalam 2 hal, yaiturill investment maupun dalam financial investment. Rill investment meliputi investasi aktiva tetap seperti pendirian pabrik baru, pembelian mesin dan peralatan pendukungnya, pembelian kendaraan atau investasi dalam berbagai bidang keuangan. Sedangakan financial investment meliputi investasi dalam surat berharga seperti pembelian saham atau obligasi.


1.2  Rumusan Masalah 
           1.      Apa itu Manajemen Keuangan?
           2.      Apa itu Laporan Keuangan?
           3.      Apa itu Pasar Keuangan?


1.3  Tujuan
          1        Mengetahui tentang Manajemen Keuangan
          2        Mengetahui tentang Laporan Keuangan
          3        Mengetahui tentang Pasar Keuangan





BAB II
PEMBAHASAN


2.1  Manajemen Keuangan
           Manajemen keuangan diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien. James C. van Horne, mendifinisikan manajemen keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh. Sementara itu Brigham mengatakan manajemen keuangan adalah seni (art) dan ilmu (scince), unntuk me-menage uang, yang meliputi proses, institusi/lembaga, pasar, dan instrument yang terlibat dengan masalah transfer uang diantara individu, bisnis, dan pemerintah.
v  Tujuan Manajemen Keuangan
           Manajemen keuangan memiliki tujuan melalui dua pendekatan, yaitu:
a.       Profit risk approach, dalamhal ini manajer keuangan tidak hanya sekedar mengejar maksimalisasi profit, akan tetapi juga harus mempertimbangkan risiko yang bakal dihadapi. Bukan tidak mungkin harapan profit yang besar tidak tercapai akibat risiko yang dihadapi juga besar. Disamping itu, manajer keuangan juga harus terus melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap seluruh aktivitas yang dijalankan. Kemudian seorang manajer keuangan dalam menjalankan aktivitasnya harus menggunakan prinsip kehati-hatian. Secara garis besar profit risk approach terdiri dari :
·         Maksimilasi profit
·         Minimal risk
·         Maintain control
·         Achieve flexibility
b.      Liquidity and profitability, merupakan kegiatan yang berhubungan dengan bagaimana seorang manajer keuangan mengelola likuiditas dan profitabilitas perusahaan. Dalam hal likuiditas, manajer keuangan harus sanggup untuk menyediakan dana (uang kas) untuk membayar kewajiban yang sudah jatuh tempo secara tepat waktu. Kemudian manajer keuangan juga dituntut untuk mampu me-manage keuangan perusahaan, sehingga mampu meningkatkan laba perusahaan dari waktu ke waktu. Manajer keuangan juga dituntut untuk mampu mengelola dana yang dimiliki termasuk pencarian dana serta mampu mengelola asset perusahaan sehingga terus berkembang, dari waktu ke waktu.
v  Fungsi Manajemen Keuangan
     Fungsi manajemen keuangan terdiri dari tiga keputusan utama yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan, yaitu:
·         Keputusan investasi (Investment decision) adalah masalah bagaimana manajemen keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang. Bentuk, macam, dan komposisi dari investasi tersebut akan mempengaruhi dan menunjang tingkat keuntungan di masa depan. Keuntungan di masa depan yang diharapkan dari investasi tersebut tidak dapat diperkirakan secara pasti. Oleh karena itu investasi akan mengandung risiko atau ketidakpastian. Risiko dan hasil yang diharapkan dar investasi itu akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan, kebijakan, maupun nilai perusahaan.
·         Keputusan pendanaan (Financing decision) ini sering disebut sebagai kebijakan struktur modal. Pada keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dar sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya.
·         Keputusan deviden (Devident policy) merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu deviden ini merupakan bagian dari penghasilan yang diharapkan oleh pemegang saham. Keputusan deviden merupakan keputusan manajemen keuangan untuk menetukan:
1)      Besarnya prosentase laba yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk cash dividend
2)      Stabilitas dividen yang dibagikan
3)      Dividen saham (stock dividend)
4)      Pemecahan saham (stock split)
5)      Penarikan kembali saham yang beredar, yang semuanya ditujukan untuk meningkatkan kemakmuran para pemegang saham.


v  Sumber Dana
     Dana perusahaan jika ditinjau dari asalnya sumber dana tersebut, bias dipisahkan ke dalam dua jenis yakni sumber dana dari dalam dan sumber dana dari luar.
     Sumber dana dari dalam adalah sumber dana perusahaan yang berasal dari hasil operasi perusahaan. Sumber dana jenis ini diambilkan dari dana yang dibentuk dan dihasilkan sendiri di dalam perusahaan, yang berarti dana dari kekutan sendiri. Sumber dana dari dalam dibedakan menjadi dua :
1.      Sumber dana intern, yang merupakan penggunaan laba, cadangan-cadangan, dan laba yang tidak dibagi.
2.      Sumber dana intensif, yang merupakan penggunaan dana dari penyusutan-penyusutan aktiva tetap.
     Sumber dana dari luar adalah kebutuhan danayang diambil dari sumber-sumber di luar perusahaan. Pemenuhan kebutuhan sumber dana dari luar ini bisa di peroleh dari pemilik atau calon pemilik. Sumber dana ini nantinya akan membentuk modal sendiri. Bentuk sumber dana ini sering disebut sebagai pembelanjaan sendiri. Disamping itu perusahaan juga bisa memenuhi kebutuhan dana tersebut dari kreditur, seperti dari bank, lembaga keuangan bukan bank, atau mengeluarkan obligasi.

     Pada aplikasinya, sumber dana dipisahkan dalam dua jenis yakni modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri atau sering disebut equity adalah modal yang berasal dari setoran pemilik (modal saham, agio saham) dan hasil operasi perusahaan itu sendiri (laba dan cadangan-cadangan). Modal inilah yang digunakan sebagai tanggungan terhadap keseluruhan risiko yang dihadapi oleh perusahaan dan secara hukum akan menjadi jaminan bagi kreditor. Sedangkan modal asing adalah modal yang berasal dari pinjaman baik dari bank, lembaga keuangan, maupun dengan mengeluarkan surat hutang, dan atas penggunaan sumber dana ini perusahaan harus memberikan kompensasi berupa bunga yang menjadi beban tetap bagi perusahaan. Pertimbangan antara modal asing dengan modal sendiri disebut sebagai struktur moadal.
v  Penggolongan Biaya
1.      Berdasarkan fungsi pokok perusahaan
           Perusahaan mempunyai fungsi pokok berupa fungsi produksi dan fungsi non produksi. Fungsi produksi adalah fungsi perusahaan untuk mengolah bahan baku menjadi produk selesai yang siap dijual. Sedangkan fungsi non produksi merupakan fungsi perusahaan selain mengolah bahan baku menjadi produk selesai, yakni terdiri  fungsi pemasaran dan fungsi administrasi & umum.
           Mengacu pada fungsi pokok tersebut, maka biaya juga dapat mengikuti fungsi tersebut, yakni biaya produksi dan biaya non produksi.
Biaya Produksi
           Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk selesai. Biaya ini dikeluarkan oleh departemen produksi, yang terdiri dari:
·         Biaya bahan baku, adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan yang menjadi bagian pokok dari produk selesai. Contoh perusahaan mebel membuat meja dan kursi bahan bakunya adalah kayu, maka pengeluaran uang untuk membeli kayu tersebut akan menjadi biaya bahan baku.
·         Biaya tenaga kerja langsung, merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja yang langsung menangani proses produksi. Misalnya pada perusahaan mebel biaya tukang kayu.
·         Biaya overhead pabrik, adalah biaya yang dikeluarkan bagian produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, seperti biaya bahan penolong, gaji mandor, biaya tenaga kerja tidak langsung lainnya, perlengkapan (supplies) pabrik, penyusutan, listrik dan air, biaya pemeliharaan dan suku cadang, dan lain lain biaya pabrik.
Biaya Non Produksi
           Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selain biaya produksi. Biaya non produksi yang juga sering disebut sebagai biaya operasi ini terdiri dari:
·         Biaya pemasaran, yaitu biaya yang dikeluarkan dalam rangka menjual produk selesai yang dihasilkan oleh perusahaan hingga ke tangan konsumen. Dengan demikian biaya ini terdiri dari biaya gaji bagian pemasaran, komisi, biaya promosi, biaya saluran distribusi, dan biaya lainnya yang berkaitan dengan penjualan produk selesai.
·         Biaya administrasi & umum, Iyakni biaya biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengelola administrasi perusahaan, termasuk gaji direktur, bagian akuntansi, penyusutan peralatan kantor, biaya riset, dan pengembangan, dan lainnya selain biaya produksi dan biaya pemasaran.
2.      Berdasar Perilaku Biaya
           Berdasarkan perilakunya yang dihubungkan dengan satuan kegiatan, maka biaya dapat diisahkan ke dalam biaya variable, biaya tetap, dan biaya semi variable.
Biaya Variabel
           Biaya variabel adalah biaya yang jumahnya berubah-ubah dan perubahannya proporsional dengan satuan kegiatan. Apabila satuan kegiatan ditingkatkan biaya variabel akan meningkat dan bila satuan kegiatan menurun biaya variable juga akan menurun secara proporsional. Contoh biaya ini adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Misalnya untuk membuat satu unit meja dibutuhkan biaya bahan baku Rp. 25.000, maka bila membuat 10 unit meja dibutuhkan biaya bahan baku 10 x Rp. 25.000 = 250.000. Bila membuat 200 unit meja biaya bahan bakunya sebesar 200 x 25.000 = 5.000.000. Dengan demikian cirri biaya variabel adalah secara total jumlahnya berubah, dan secara perunit tetap.
Biaya Tetap
           Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap tidak terpengaruh oleh perubahan satuan kegiatan. Contoh biaya ini adalah biaya penyusutan, gaji direksi, walaupun perusahaan tidak berproduksi, maka biaya ini akan tetap ditanggung oleh perusahaan. Cirri biaya tetap adalah biaya yang secara total tetap tapi per unitnya berubah-ubah.
Biaaya Semi Variabel
           Jenis biaya ini jumlahnya berubah-ubah tetapi perubahannya tidak proporsional dengan satuan kegiatan. Contoh biaya ini adalah gaji salesmen yang dibayar secara tetap dan porsentase tertentu dari jumlah hasil penjualan.
v  Karakteristik Laporan Keuangan
     Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:5-8), laporan keuangan yang berguna bagi pemakai informasi bahwa harus terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan.
1.      Dapat dipahami
          Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai.
2.      Relevan
          Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan.
3.      Keandalan
          Informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, material, dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
a.       Penyajian jujur
b.      Substansi mengungguli bentuk
c.       Netralitas
d.      Pertimbangan sehat
e.       Kelengkapan       
4.      Dapat dibandingkan
          Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antara periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan.
v  Keterbatasan Laporan Keuangan
Menurut Munawir (2010:9), keterbatasan laporan keuangan antara lain:
1.Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan interim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan merupakan laporan yang final.
2.Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah.
3.Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu dimana daya beli (purchasing power) uang tersebut menurun, dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukkan atau mencerminkan unit yang dijual semakin besar, mungkin kenaikan tersebut disebabkan naiknya harga jual barang tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan harga-harga.
4.Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan suatu uang.

2.2  Pasar Keuangan
           Pasar keuagan merupakan pasar yang menyediakan produk keuangan baik berupa aktiva fisik surat berharga atau valuta asing. Beberapa ahli menyebutkan bahwa, pasar keuangan adalah seluruh institusi dan prosedur untuk menjembatani pembeli dan penjual instrument keuangan. Artinya, pasar keuangan merupakan penghubung antara pihak yang ingin menjual dengan pihak yang ingin membeli produk keuangan. Produk yang diperjualbelikan dalam pasar keuangan adalah produk-produk keuangan, baik bagi yang membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Oleh karena itu, pasar keuangan sering juga didefinisikan sebagai tempat bertemunya para pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pihak yang membutuhkan dana memerlukan dana untuk membiayai aktivitas nusahanya. Sedangkan pihak yang kelebihan dana mengharapkan adanya keuntungan dari dana ditanamkan atau dibeli pihak lain. Keuntungan dari pasar keuangan ini dapat berupa bunga, biaya administrasi, selisih kurs, atau selisih antara harga jual dengan harga beli.
           Untuk melakukan transaksi keuangan, kita lakukan diberbagai pasar keuangan yang tersebar dalam berbagai jenis, tergantung dengan jenis produk yang diinginkan. Dalam praktiknya jenis-jenis pasar keuangan yang ada antara lain, yaitu :
1.      Pasar Modal (capital market), merupakan pasar diperjual belikannya modal jangka panjang dalam bentuk surat berharga seperti obligasi dan saham. Jangka waktu surat berharga yang ditawarkan biasanya berumur lebih dari 1 tahun.
2.      Pasar Uang (money market), merupakan pasar diperjual belikannya modal jangka pendek dalam bentuk surat berharga, seperti deposito berjangka, wesel, atau promes dimana jangka waktunya kurang dari 1 tahun.
3.      Pasar Valuta Asing (forieght exchange market), yaitu pasar yang melakukan kegitan transaksi valuta asing (mata uang asing), baik spot transaction, forward transaction, dan swap transaction.
4.      Pasar Kredit Konsumen (consumer credit market) yaitu pasar yang melayani pembiayaan pinjaman untuk pembiayaan konsumen atas produk tertentu baik barang maupun jasa, sperti pembelian mobil, motor, perlengkapan rumah tangga, pendidikan, atau liburan.
5.      Pasar Hipotek ( mortgage market),  yaitu pasar yang melayani pinjaman untuk lahan real estate/ perumahan, komersial, industry, dan pertanian.
6.      Pasar Komoditas (future market), yaitu pasar yang melakukan kegiatan jual beli komoditas tertentu sperti produk pertanian.
           Semua jenis pasar keuangan ini melakukan kegiatan yang berhubungan dengan penghimpunan dana, penyaluran dana, transaksi tukar menukar mata uang. Artinya, pasar keuangan melibatkan pembiayan keuangan baik melalui surat berharga maupun pembiayaan atau peminjaman.
v  Tujuan Pasar Keuangan
     Secara umum banyak ahli keuangan menyatakan bahwa tujuan pasar keuangan adalah untuk mengalokasikan tabungan secara efisien bagi pemakainya, baik bagi pihak penjual, pembeli maupun bagi pihak perantara. Namun secara khusus tujuan pasar keuangan dibagi ke dalam 3 kepentingan, yaitu:
1.      Bagi pihak yang pembeli (pihak yang membutuhkan dana)
           Pihak yang membeli/membutuhkan dana adalah mereka yang menginginkan sejumlah dana untuk mebiayai aktivitas usahanya, baik untuk investasi maupun untuk modal kerja. Tujuan bagi pihak yang membutuhkan dana/pembeli melakuakan kegiatan di pasar uang terbagi dalam :
a.       Jangka Pendek, yaitu:
·         Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan, artinya untuk menutui kewajiban yang sudah jatuh tempo, sementara waktu karena jumlah uang kas yang tersedia tidak atau belum mencukupi.
·         Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, artinya untuk menjalankan aktivitas perusahaan, seperti pembelian bahan baku, atau membayar biaya operasional lainnya.
·         Untuk berdagang, artinya untuk membeli produk pada saat harga tertentu kemudian menjual kembali produk tersebut jika harga jual tinggi dari harga beli sehingga mempeorleh dari selisih keuntungan tersebut.
·         Mengharapkan keuntungan dari suku bunga yang ditawarkan, yaitu dengan menanamkan uang dalam bentuk surat berharga tentu akan memperoleh sejumlah penghasilan dalam bentuk bunga atau bagi hasil atas investasi yang ditanamkan dalam jangka waktu tertentu.
·         Memperoleh capital gaint, terutama untuk surat berharga jangka panjang seperti saham.
b.      Jangka panjang, yaitu:
·         Untuk melakukan investasi, yaitu perusahaan membutuhkan dana yang cukup besar, misalnya untuk pendirian pabrik baru atau pembelian sejumlah peralatan atau peluasan usaha yang sudah ada.
·         Untuk mengusai suatu perusahaan dengan cara mebeli sebagian besar saham suatu perusahaan, sehingga berangsur-angsur atau sekaligus dapat menguasi perusahaan tersebut.
·         Mengharapkan deviden, artinya dengan menanamkan saham di perusahaan yang memiliki pertumbuhan dan laba yang baik, tentu akan memperoleh deviden yang memuaskan seperti yang diharapkan.
·         Melakukan kegiatan spekulasi terhadap kemungkinan kenaikan harga kurs tertentu pada saat tertentu biasanya untuk valuta asing.
2.      Bagi pihak yang kelebihan dana atau penjual
           Pihak yang kelebihan dana /penjual adalah pihak-pihak yang yang menawarkan dananya untuk di gunakan atau menawarkan produknya untuk di beli konsumen.Tujuan bagi pihak yang kelebihan dana atau pembeli melakukan kegiatan di pasar uang antara lain adalah:
a.       Dalam jangka pendek
·         Mencari keuntungan dari suku bunga yang di tawarkan kepada pembeli dan biaya lain yang di bebankannya
·         Membantu perusahaan atau individu yang membutuhkan dana guna membiayai usahanya.
b.      Dlam jangka panjang
·         Khusus untuk perusahaan yang melakukan emisidi bursa saham adalah untuk memperoleh dana (modal) guna melakukaninvestasi baru perluasan usaha.
·         Membagi kepemilikan agar saham perusahaan juga dapat dinikmati masyarakat umum.
3.      Bagi lembaga perantara keuangan
           Tujuan bagi lembaga perantara (lembaga keuangan) melakukan kegiatan di pasar uang antara lain adalah:
a.       Memperoleh keuntungan dari seliih bunga dari bunga yang berikan kepada pihak yang menyimpan uang dengan bunga yang dibebankan kepada peminjam (debitur0 dalam bentuk kredit. Selisih bunga simpanan ini dengan pinjaman ini dikenal dengan nama spread based.
b.      Keuntungan dari biaya yang dibebankan ke nasabah atas jasa keuangan yang diperolehnya, misalnya biaya administrasi, biaya administrasi, biaya iuran, biaya kirim, biaya tagih, denda, biaya provisi dan komisi, serta biaya lainnya. Keuntungan dari biaya ini dikenal dengan nama fee based.
v  Lembaga Keuangan
     Pengertian perantara keuangan adalah institusi keuangan yang menerima uang dari penabung dan menggunakan dana tersebut untuk member pinjaman maupun melakukan investasi lain. Contoh perantara keuangan, sperti perbankan, dana pension dan institusi tabungan, perusahaan asuransi dan perusahaan keuangan lainnya.
     Berikut ini beberapa lembaga (institusi) atau perantara pasar keuangan yang ada di Indonesia, yakni:
1.      Perbankan, merupakan lembaga keuangan yang menawarkan baik jasa simpanan, pinjaman (kredit), atau jasa keuangan lainnya yang dapat dilayani oleh Bank Umum (komersil) maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
2.      Bursa Efek, merupakan tempat diperjualbelikannya modal jangak panjang seperti saham dan obligasi.
3.      Asuransi, merupakan usaha pertanggungan terhadap suatu risiko yang akan terjadi.
4.      Dana Pensiun, merupakan perusahaan yang memungut dana dari karyawan suatu perusahaan.
v  Suku Bunga dan Biaya Modal
Suku bunga bagi penjual (untuk simapanan misalnya) merupakan harga yang ditawarkan dan harga yang diterima (yang harus dibayar) pembeli bagi penerima pinjaman. Dan harga tersebut merupakan keuntungan bagi pemilik pemilik modal. Adapun bagi pembeli (penerima pinjaman) bunga merupakan harga yang harus dibayar untuk memperoleh modal tersebut. Harga ini kemudian kita sebut dengan biaya modal yang merupakan beban pembeli yang harus dibayar bersamaan dengan modal yang diperoleh pada saat jatuh tempo, atau dengan kata lain suku bunga bagi yang membutuhkan dana adalah harga yang harus dibayar untuk modal pinjaman. Adapun bagi perusahaan yang menanamkan dana (investor) suku bunga adalah komensasi atas modal yang ditanamkan . jadi, modal yang ditawarkan di pasar uang dialokasikan melalui system harga yang kita sebut bunga.
     Dalam praktiknya terutama didunia perbankan (bunga simpanan dan kredit), obligasi atau saham yang ditawarkan ada dua macam, yaitu:
1.      Suku bunga yang ditawarkan bagi penyimpan, yaitu kepada pemegang rekening giro, tabungan dan deposito.
2.      Bunga yang ditawarkan terhadap pinjaman atau kredit.
v  Pengenaan Pajak
     Sudah merupakan kewajiban yang harus dibayar oleh pemilik usaha atau individu untuk menyetor pajak kepada pemerintah karena pajak merupakan beban perusahaan yang harus dibayar sesuai dengan tingkat keuntungan atau pendapatan yang diperoleh atau kekayaan yang dimilikinya. Pajak yang dibebankan ke perusahaan sangat berpengaruh pada kegiatan perusahaan, baik terhadap biaya maupun terhadap pendapatan yang diperoleh. Penghasilan perusahaan yang terkena pajak merupakan hasil pengurangan penghasilan terhadap seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan, termasuk penyusutan dan biaya bunga.
     Pengaruh pajak terhadap perusahaan terutama yang berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan dan perolehan laba perusahaan, yaitu terhadap:
1.      Penyusutan merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk segala aktivitasnya.
2.      Bunga juga dikenakan pajak dan berpengaruh terhadap perusahaan.
3.      Dividen yang dibayar kepada pemegang saham tidak dapat dikurangkan pada perhitungan pajak.
v  Pasar Uang dan Pasar Modal
     Pasar uang memiliki jangka waktu pendek yaitumaksimal 1 tahun, sedangkan pasar modal memiliki jangka waktu panjang yaitu lebih dari 1 tahun. Pasar uang terdiri dari sekuritas pemerintah dan utang perusahaan jangka pendek, seperti Sertifikat Deposito (SD), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Deposit on Call (DOC), Promes, Wesel, dan lainnya. Dalam hal ini sekuritas pemerintah adalah SBI yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
     Pasar modal (pasar saham), merupakan pasar bagi instrument keuangan jangka panjang baik yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun oleh perusahaan swasta seperti saham dan obligasi. Saham merupakan surat tanda kepemilikan perusahaan, sedangkan obligasi merupakan surat pengakuan utang. Dalam pasar modal dikenal dua macam pasar yaitu pasar primer dan pasar sekunder. Pasar primer, pasar dimana sekuritas baru dijual dan di beli untuk pertama kali. Artinya, pasar penerbitan saham baru bagi masyarakat. Pasar sekunder merupakan pasar setelah berakhirnya pasar primer dan merupaka pasar bagi sekuritas lama (transaksi terjadi antara investor). Ada dua macam bursa saham, yaitu:
1.      Bursa Saham Formal, merupakan bursa yang memiliki kesatuan fisik yang nyata, seperti memiliki gedung sendiri, anggota dan langganan yang resmi, yang dipimin oleh suatu dewan pimpinan untuk masing-masing bursa. Contoh bursa saham formal, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI), New York Stock Exchange (NYSE), American Stock Exchange (AMEX).
2.      Bursa Saham Nonformal, merupakan bentuk organisasi yang tidak nyata. Secara umum bursa saham nonformal diartikan sebagai semua yang memungkinakan transaksi sekuritas di luar bursa saham formal. Yang terlibat dalam bursa saham nonformal ini meliputi beberapa dealer dan makelar.

2.3  Analisis Laporan Keuangan
           Analisis laporan keuangan merupakan salah satu cara untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam suatu periode. Laporan keuangan merupakan kewajiban setiap perusahaan untuk membuat dan melaporkannya pada suatu periode tertentu yang kemudian di analisis sehingga dapat diketahui kondisi dan posisi perusahaan terkini. Dengan melakukan analisis akan diketahui letak kelemahan dan kekuatan perusahaan. Secara umum laporan keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Inti dari laporan keuangan adalah menggambarkan pos-pos keuangan perusahaan yang diperoleh dalam suatu periode. Dalam praktiknya kita mengenal beberapa macam laporan keuangan seperti:
1.      Neraca, merupakan laporan yang menunjukan jumlah aktiva (harta), kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas) perusahaan pada saat tertentu. Artinya, dari suatu neraca akan tergambar berapa jumlah harta, kewajiban dan modal suatu perusahaan. Pembuatan neraca biasanya dibuat secara periode tertentu (tahunan). Secara lengakap informasi yang disajikan dalam neraca meliputi :
·         Jenis-jenis aktiva atau harta (assets) yang dimiliki.
·         Jumlah rupiah masing-masing jenis aktiva.
·         Jenis-jenis kewajiban atau utang (liabitity).
·         Jumlah rupiah masing-masing jenis kewajiban atau utang.
·         Jenis jenis modal (equity).
·         Serta jumlah rupiahmasing-masing jenis modal.
2.      Laporan laba rugi, menunjukan kondisi usaha suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Artinya, laporan laba rugi harus dibuat dalam suatu siklus operasi/periode tertentu guna mengetahui jumlah perlehan pendapatan (penjualan) dan biaya yang telah dikeluarkan, sehingga dapat diketahui, perusahaan dalam keadaan laba/rugi. Adapun informasi yang disajikan perusahaan dalamlaporan laba rugi  meliputi.
·         Jenis-jenis pendapatan (penjualan) yang diperoleh dalam suatu periode.
·         Jumlah rupiah dari masing-masing jenis pendapatan.
·         Jumlah keseluruhan pendapatan.
·         Jenis-jenis biaya atau beban dalam suatu periode.
·         Jumlah rupiah masing-masing biaya atau beban yang dikeluarkan dan jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan.
·         Hasil usaha yang diperoleh dengan mengurangi jumlah pendapatan dan biaya. Selisih ini disebut laba atau rugi.
3.      Laporan perubahan modal, merupakan laporan yang menggambarkan jumlah modal yang dimiliki perusahaan saat ini. Kemudian laporan ini juga menunjukan perubahan modal serta sebab-sebab berubahnya modal. Informasi yang diberikan dalam laporan perubahan modal meliputi:
·         Jenis-jenis dan jumlah modal yang ada saat ini.
·         Jumlah rupiah tiap jenis modal.
·         Jumlah rupiah modal yang berubah.
·         Sebab-sebab berubahnya modal.
·         Jumlah rupiah modal sesudah perubahan.
4.      Laporan catatan atas laporan, keuangan merupakan laporan yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini memberikan informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas sebab penyebabnya. Tujuannya agar pengguna laporan keuangan menjadi jelas akan data yang disajikan.
5.      Laporan arus kas, merupakan laporan yang menunjukan arus kas masuk dan arus kas keluar di perusahaan. Arus kas masuk berupa pendapatan dan pinjaman dari pihak lain. Adapun arus kas keluar merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan perusahaan. Baik arus kas masuk maupun arus kas keluar dibuat untuk eriode tertentu.
v  Tujuan dan sifat laporan keuangan
     Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu. Berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau penyususnan laporan keuangan yaitu :
1.      Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
2.      Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan  modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
3.      Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode.
4.      Meberikan informasi tentang jenis dan jumlah  biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.
5.      Meberikan informasi tentang perubahaan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.
6.      Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode.
7.      Memberikan informasi tentang catatan atas laporan keuangan.
8.      Informasi keuangan lainnya.
Dalam praktiknya laporan keuangan memiliki sifat tertentu, yaitu:
1.      Bersifat historis artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun dari data masa lalu atau masa yang sudah lewat dari masa sekarang. Misalnya, laporan keuangan disusun berdasarkan satu atau dua atau beberapa tahun ke belakang(tahun atau periode selanjutnya)
2.      Bersifat menyeluruh, maksudnya laporan keuangan dibuat selengakap mungkin. Artinya laporan keuangan disusun sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pembuatan atau penyusunan yang hanya sebagian (tidak lengkap), tidak akan memberikan informasi yang lengkap tentang keuangan suatu perusahaan.
           Ada beberapa tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan adanya analisis laporan keuangan. Secara umum dikatakan bahwa tujuan dan manfaat dari analisis laoran keuangan adalah :
1.      Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal, mauun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
2.      Untukmengetahui kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.
3.      Untuk mengetahui kekuatan yang dmiliki.
4.      Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
5.      Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
6.      Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.
           Sebelum melakukan analisis laporan keuangan, diperlukan langkah-langkah atau prosedur tertentu. Langkah atau prosedur ini diperlukan agar urutan proses analisis mudah untuk dilakukan. Adapun langkah atau prosedur yang dilakukan dalam analisis keuangan sebagai berikut:
1.      Mengumpulkan data keuangan dan data pendukung yang diperlukan selengkap mungkin baik dalam satu periode maupun beberapa periode.
2.      Melakukan pengukuran atau perhitungan dengan rumus-rumus tertentu, secara cermat dan teliti, sehingga hasil yang diperoleh benar-benar tepat.
3.      Melakukan perhitungan dengan memasukan angka-angka yang ada dalma laporan keuangan secara cermat.
4.      Memberikan interprestasi terhadap hasil perhitungan dan pengukuran yang telah dibuat.
5.      Membuat laporan tentang posisi keuangan perusahaan.
6.      Memberikan rekomendasi yang dibutuhkan sehubungan dengan hasil analisis tersebut.
           Dalam praktiknya terdapat dua macam metode analisis laporan keuangan, yaitu:
1.      Analisis vertical (statis) merupakan analisis yang dilakukan terhadap hanya 1 periode laoran keuangan saja.
2.      Analisis horizontal (dinamis) merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingakan laporan keuangan untuk beberapa periode.
           Adapun jenis-jenis teknik analisis laporan keuangan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
1.      Analisis perbandingan antara laporan keuangan, merupakan analisis ini dilakukan dnegan membandingakan laporan keuangan lebih dari satu periode.
2.      Analisis tren merupakan analisis laporan keuangan yang biasanya dinyatakan dalam persentase tertentu.
3.      Analisis persentase per komponen merupakan analisis yang dilakukan untuk membandingakan antara komponen yang ada dalam suatu laporan keuangan baik, baik yang ada di neraca maupun laporan laba rugi.
4.      Analisis sumber dan penggunaan dana merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui sumber-sumber dana perusahaan dan penggunaan dana dalam suatu periode.
5.      Anaisis sumber dana dan penggunaan kas merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui sumber-sumber kas perusahaan dan penggunaan uang kas dalam suatu periode.
6.      Analisis rasio merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan atau pos-pos antara laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.
7.      Analisis laba kotormerupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui jumlah laba kotor dari periode kesatu periode.
8.      Analisis titik pulang pokok disebut juga analisis titk impas atau break even point. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui pada kondisi berapa penjualan atau produk dilakukan dan perusahaan tidak mengalami kerugian. Kegunaan analisis ini adalah untukmenentukan jumlah keuntungan pada berbagai tingkat penjualan.

2.4   Rasio Keuangan
           Menurut James C. van Horne, rasiokeungan merupakan indeks yang menghubungakan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan mebagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari rasio keuangan ini akan kelihatan kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan. Jadi, rasio keuangan merupakan kegiatan membandingakan angka angka yang ada dalam laporan keungan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Hasil dari rasio keuangan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu periode apakah mencaai target seperti yang telah ditetapkan atau sebaliknya. Dalam praktiknya anaisis rasio keuangan perusahaan dapat digolongkan menjadi :
1.      Rasio neraca, yatiu membandingakn angka-angka yang hanya bersumber dari neraca.
2.      Rasio laoran lab rugi, yaitu membandingakan angka-angka yang hanya bersumber dari laporan laba rugi.
3.      Rasio antar laporan, yaitu membandingkan angka-angka dari dua sumber (data campuran) baik yang ada di neraca maupun di laporan laba rugi.
v  Jenis-jenis rasio keuangan
     Dalam praktiknya terdapt beberapa macam jenis rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Masing-masing jenis rasio yang digunakan akan memberikan arti tertentu tentang posisi yang diinginkan. Berikut ini jenis-jenis rasio keuangan yatiu:
1.      Rasio likuiditas(liquidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, maka akan mampu memenuhi utang (membayar) tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo. Jenis-jenis rasio likuiditas yang dapat digunakan terdiri dari:
·         Rasio lancer (current rasio), merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek/utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih keseluruhan.
·         Rasio cepat (quick ratio) merupakan rasioyang menunjukan kemampuan perusahaan memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancer (utang jangka pendek) dengan aktiva lancer tanpa memperhitungkan nilai sediaan (inventoy).
·         Rasio kas (cash ratio) merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.
·         Rasio perputaran kas (cash turnover) menurut James O. Gill, digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan.
·         Inventpry to net working capital merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur atau membandingakn antara jumlah sediaan yang ada dengan modalkerja perusahaan.
2.      Rasio solvabilitas (leverage ratio) merupakan rasioyang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan uang. Dalam arti luas rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya baik jengka panjang maupun pendek apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi). Adapun jenis-jenis rasio solvabilitas antara lain:
a.       Debt to Assets Ratio atau Debt Ratio, merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur seberap besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.
b.      Debt to Equity Ratio, merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dnegan equitas.
c.       Long Term Debt to Equity Ratio, merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri.
d.      Times Interest Earned, merupakan rasio untuk mencari jumlah kali perolehan bunga(J, Fred Weston).
e.       Fixed charge coverage atau lingkup biaya tetap merupakan rasio yang menyerupai rasio Times Interest Earned.
3.      Rasio aktivitas (activity ratio), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam enggunakan aktiva yang dimilikinya. Jenis-jenis rasio aktivitas yang dirangkum dari bebeapa ahli keuangan,yatiu:
a.       Perputaran piutang (receivable ternover), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selam satu periode.
b.      Hari rata-rata penagihan piutang ( Days of receivable). Bagi perbankan yang akan memberikan kredit, perlu juga menghitung hari rata-rata penagihan piutang.
c.       Perputaran sediaan (inventory turnover), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dan yang ditanam dalam sediaan (inventory) ini berputar dalam suatu periode.
d.      Perputaran modal kerja (working capital turnover), merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu.
e.       Perputaran aktiva tetap (fixed assets turnover), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.
f.       Perputaran aktiva (assets turnover), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan.
4.      Rasio Profitabilitas merupakan rasio untukmenilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Jenis-jenis rasio profitabilitas sebagai berikut:
a.       Profit margin (profit margin or sales) atau margin laba atas penjualan, merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan.
b.      Return on Investment (ROI) atau hasil pengambilan investasi, merupakan rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan.
c.       Return on Equity (ROE) atau hasil pengambilan ekuitas, merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
d.      Rasio laba per lembar saham (earnings per share) atau rasio nilai baku, merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham.
5.      Rasio pertumbuhan (growth ratio), merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominya ditengah pertumbuhan perekonomi dan sector usahanya.
6.      Rasio penilaian (valuation ratio), yaitu rasio yang memberikan ukuran kemampuan manejemen menciptakan nilai pasar usahanya diatas biaya investasi, seperti:
a.       Rasio harga saham terhadap pendapatan.
b.      Rasio nilai pasar saham terhadap niali baku
v  Keterbatasan Rasio Keuangan
     J. Fred Weston, menyebutkan kelemahan dari rasio keuangan sebagai berikut :
a.       Data keuangan disusun dari data akuntansi, dimana data tersebut ditafsirkan dalam berbagai macam cara.
b.      Prosedur pelaporan yang berbeda, mengakibatkan laba yang dilaporkan berbeda pula.
c.       Adanya manipulasi data, artinya dalam menyusun data pihak penyusun tidak jujur dalam memasukan angka-angka ke laporan keuangan yang mereka buat.
d.      Perlakuan pengeluaran untuk biaya-biaya antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya berbeda.
e.       Jika menggunakan tahun fisikal yang berbeda artinya tahun fisikal yang digunakan dapat berbeda-beda dan menghasilkan perbedaan.pengaruh musiman mengakibatkan rasio komperatif akan ikut berpengaruh.
f.       Kesamaan rasio kuangan yang telah dibuat dengan standar industry belum menjamin perusahaan berjalan normal dan telah dikelola dengan baik.
          Oleh karena itu, untuk meminimalkan resiko kesalahan dalam membuat rasio keuangan diperlukan prinsip kehati-hatian. Paling tidak dengan tindakan kehati-hatian ini akan dapat membantu untuk menutupi kelemahan dari rasio keuangan tersebut.

2.5  Manajemen Modal Kerja
           Modal kerja didefinisikan sebagai modal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki jangka waktu pendek. Modal kerja juga diartikan seluruh aktiva lancer yang dimiliki suatu perusahaan atau setelah aktiva lancer dikurangi dengan utang lancar. Konsep moadal kerja dibagi ke dalam 3 macam yatiu:
1.      Konsep kuantitatif, menyebutkan bahwa modal kerja adalah seluruh aktiva lancar.
2.      Konsep kualitatif, merupakan konsep yang menitikberatkan pada kualitas modal kerja.
3.      Konsep fungsional, menekankan kepada funsi dana yang dimiliki perusahaan dalam memperoleh laba. Artinya, sejumlah dana yang dimiliki dan digunakan perusahaan untukmeningkatkan laba perusahaan.
           Modal kerja perusahaan dibagi kedalam dua jenis, yaitu:
1.      Modal kerja kotor (gross working capital), adalah semua komponen yang ada di aktiva lancar secara keseluruhan dan sering disebut modal kerja.
2.      Modal kerja bersih (net working capital), merupakan seluruh komponen aktiva lancar dikurangi seluruh total kewajiban lancar (uatang jangka pendek)
           Arti penting manajemen modal kerja bagi perusahaan :
·         Guna memenuhi kebutuhan likuiditas.
·         Untukmemenuhi kewajiban yang harus segera dibayar.
·         Karena jumalhnya melebihi separuh total aktiva.
·         Memungkinkan perusahaan untuk memiliki sediaan.
·         Memungkinkan perusahaan untukmemperoleh tambahan dana.
·         Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit.
Beberapa factor yang dapat mempengaruhi modal kerja antara lain tergantung dari :
1.      Jenis perusahaan
2.      Syarat kredit
3.      Waktu produksi
4.      Tingkat perputaran sediaan
     Tujuan manajemen modal kerja adalah sebagai berikut:
·         Modal kerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan.
·         Dengan modal yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban pada waktunya.
·         Memungkinkan perusahaan untuk memiliki sedian yang cukup.
·         Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana.
·         Memungkinakan perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik.
·         Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar.
·         Perusahaan mampu melindungi apabila terjadi krisis moadal kerja.
Modal kerja suatu perusahaan tidak akan berubah apabila terjadi :
a.       Pembelian barang dagangan dan bahan lainnya secara tunai.
b.      Pembelian surat berharga secara tunai.
c.       Perubahan bentuk piutang misalnya dari piutang dagang ke piutang wesel.























BAB III
PENUTUPAN


3.1  Kesimpulan
            Manajemen keuangan bukan hanya berkutat seputar pencatatan akuntansi. Dia merupakan bagian penting dari manajemen program dan tidak boleh dipandang sebagai suatu aktivitas tersendiri yang menjadi bagian pekerjaan orang keuangan. Manajemen keuangan lebih merupakan pemeliharaan suatu kendaraan, apabila kita tidak memberinya bahan bakar dan oli yang bagus serta service teratur, maka kendaraan tersebut tidak akan berfungsi secara baik dan efisien. Lebih parah lagi, kendaraan tersebut dapat dirusak ditengah jalan dan gagal untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
            Jadi, manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semuah-murahnya dengan menggunakanya seefektif, seefisien, dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan

3.2  Saran
           Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada para pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya dapat mengetahui, memahami dan menambah wawasan tentang Manajemen keuanagan dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.













DAFTAR ISI


Kasmir. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana. 2010.
Harmono. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard. Edisi Pertama. Jakarta: PT Bumi Aksara.2015.
Brigham, Eugene f. dan Houstan, Joel F. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Sebelas. Jakarta: Selemba Empat. 2010.
Sartono, Agus. Manajemen Keuangan Teori & Aplikasi. Edisi Empat. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA. 2010.
Sutrisno. Manajemen Keuangan Teori Konsep & Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Ekonisia. 2012.

No comments:

Post a Comment