Tuesday, 4 July 2017

RAMADHAN YANG DIRINDUKAN

*RAMADHAN YANG DIRINDUKAN*
(Oase Iman Buya Yahya)

Tak terasa kita sudah berada di hadapan  bulan agung dan mulia. Bulan yang dirindukan kedatangannya oleh para kekasih Allah SWT. Dan hanya kekasih Allah-lah yang merindukan bulan mulia ini.

Yang tidak pernah merindukannya tidak akan pernah merasa perlu untuk menyambutnya. Yang tidak rindu untuk menyambutnya tidak akan bisa memuliakannya.  Dan yang tidak memuliakannya tidak akan dimuliakan oleh Allah SWT.

Jangan ada yang tertinggal di antara kita di bulan suci Ramadhan dari rombongan orang-orang pilihan Allah SWT. Jangan tunda esok hari, akan tetapi sekarang dan saat inilah waktunya kita untuk mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan. Mengatur waktu kegiatan yang akan kita laksanakan di hari-hari Ramadhan. Kapan kita bekerja dan kapan kita beribadah. Jadwal harus  kita buat atas dasar kerinduan kepada Allah SWT.

Mari kita sadari bahwa bulan ramadhan ini adalah bulan mulia bulan Allah SWT  melipat-gandakan pahala amal kebaikan yang kita lakukan. Yang tidak menyadari kedatangan dan kemuliaan bulan Ramadhan ia akan keluar dari Ramadhan seperti orang yang tidak pernah memasuki bulan Ramadhan. Tidak mendapatkan pengampunan dan kemuliaan dari Allah SWT. Itulah orang-orang celaka yang pernah disebutkan oleh Rasululloh SAW.

           Dan disaat kita sudah memasuki bulan Ramadan nanti, senantiasa hadirkanlah  kemuliaan Ramadhan di hati kita dalam segala aktivitas kita. Kita perbanyak  untuk bisa beri’tikaf di masjid. Jika kita tergolong orang yang sibuk dengan pekerjaan di pasar atau di kantor, jadikanlah sepanjang kita di dalam tugas pekerjaan tersebut senantiasa dalam dzikir kepada Allah SWT.

Hal lain yang harus kita persiapkan untuk menyambut ramadhan adalah persiapan hati yang lapang kepada sesama. Lebih khusus adalah kepada orang tua, suami, istri, kerabat dekat dan tetangga. Kelapangan dada itu adalah  kunci untuk mewujudkan  keindahan kita dalam beribadah dibulan Ramadhan. Adanya  rasa saling mencintai karena Allah SWT baik itu antara suami istri, tetangga atau yang lainnya. Hal ini akan mempermudah untuk melakukan amal baik bersama dalam kebersamaan.

Kedengkian hanya akan menghadirkan gunjingan dan kebencian yang akan menjadikan hidup ini tidak nyaman. Lapar dan dahaga di siang hari  bulan Ramadhan akan semakin terasa berat jika dibarengi dengan hati yang saling membenci dan permusuhan.

Alangkah tepatnya jika bulan ramadhan kita jadikan bulan untuk memulai segala keindahan dan mengakhiri segala kebencian dan permusuhan.

Wallahu a'lam bishshowab

No comments:

Post a Comment